Sharing Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Jumat, 19 Juli 2013

Muslim Dicina Tidak di Perbolehkan Berpuasa


 

Muslim Uighur di Cina
tak tenang menjalankan ibadah puasa selama bulan
Ramadan. Menurut juru bicara World Uighur Congress, Dilxadi Rexiti, para
pejabat pemerintah berulang kali masuk ke rumah-rumah warga Uighur untuk
memaksa mereka makan dan minum pada siang hari di bulan Ramadan.
muslil uighur china
Laporan lain oleh Uighur American Association (UAA) menyatakan pemilik
restoran di Hotan wajib buka selama Ramadan. “Bahkan jika ditutup karena
sedang melakukan perbaikan, mereka didenda,” kata laporan UAA.

Selain itu, Karamay Daily melaporkan, akses kaum Muslim masuk ke masjid
dibatasi. Rexiti menyatakan, pengajian sepenuhnya dilarang dan
tempat-tempat ibadah diawasi ketat, terutama di utara kota Karamay.

Pegawai pemerintah, dosen dan mahasiswa juga didenda jika berpuasa.
Menurut laporan tahunan USCIRF, banyak Muslim Uighur dipenjara karena
terlibat dalam kegiatan keagamaan. “Diluncurkan atas nama stabilitas dan
keamanan, Beijing melakukan penindasan terstruktur terhadap Muslim
Uighur, termasuk penargetan pertemuan pribadi yang damai untuk studi
agama dan ibadah,” kata Katrina Lantos Swett, ketua Komisi AS tentang
Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF), seperti dikutip oleh The
Muslim Village pada Senin.

“Pembatasan agama yang sangat agresif sangat mengganggu bagi kehidupan
Muslim Uighur,” kata Presiden UAA Alim Seytoff. Ia menyatakan,
pengawasan ketat justru akan semakin memancing kemarahan rakyat Uighur.
“Kekerasan bisa meletus lagi karena tindakan represif yang sistematis.”

Pengamat Cina di Singapura memperingatkan situasi di Xinjiang lebih dari
masalah keamanan lokal. “Cina perlu mengelola minoritas dengan lebih
baik,” kata Ronan Gunaratna, kepala Pusat Internasional untuk Penelitian
Kekerasan Politik dan Terorisme Singapura.

Pengawasan ketat Cina atas Uighur, kata ahli lain, hanya akan membawa
Cina memasuki “lingkaran setan” yang hanya menciptakan lebih banyak
kebencian. Langkah-langkah ini benar-benar mengancam gejolak  yang
berpotensi pecah sewaktu-waktu baik di tingkat regional, atau bahkan
nasional.

“Cina bisa meledak di mana saja, tapi Xinjiang berada di barisan depan,”
kata Kerry Brown, direktur Pusat Studi Cina di Universitas Sydney.

Etnis Uighur adalah minoritas berbahasa Turki dengan delapan juta warga
di wilayah Xinjiang barat laut. Xinjiang, kerap disebut Turkestan Timur,
menjadi otonom sejak tahun 1955, namun terus menjadi subyek tindakan
keras aparat keamanan Cina.

Kelompok-kelompok HAM menuduh pihak berwenang Cina bersikap represif
terhadap *Muslim Uighur di Xinjiang* atas nama mencegahan terorisme.
Muslim menuduh pemerintah berusaha memberangus jutaan etnis Han di
wilayah mereka dengan tujuan akhir melenyapkan identitas dan budaya.


http://www.e-smartschool.com/http://www.e-smartschool.com/*Muslim Uighur di Cina* tak tenang menjalankan ibadah puasa selama bulan
Ramadan. Menurut juru bicara World Uighur Congress, Dilxadi Rexiti, para
pejabat pemerintah berulang kali masuk ke rumah-rumah warga Uighur untuk
memaksa mereka makan dan minum pada siang hari di bulan Ramadan.
muslil uighur china
Laporan lain oleh Uighur American Association (UAA) menyatakan pemilik
restoran di Hotan wajib buka selama Ramadan. “Bahkan jika ditutup karena
sedang melakukan perbaikan, mereka didenda,” kata laporan UAA.

Selain itu, Karamay Daily melaporkan, akses kaum Muslim masuk ke masjid
dibatasi. Rexiti menyatakan, pengajian sepenuhnya dilarang dan
tempat-tempat ibadah diawasi ketat, terutama di utara kota Karamay.

Pegawai pemerintah, dosen dan mahasiswa juga didenda jika berpuasa.
Menurut laporan tahunan USCIRF, banyak Muslim Uighur dipenjara karena
terlibat dalam kegiatan keagamaan. “Diluncurkan atas nama stabilitas dan
keamanan, Beijing melakukan penindasan terstruktur terhadap Muslim
Uighur, termasuk penargetan pertemuan pribadi yang damai untuk studi
agama dan ibadah,” kata Katrina Lantos Swett, ketua Komisi AS tentang
Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF), seperti dikutip oleh The
Muslim Village pada Senin.

“Pembatasan agama yang sangat agresif sangat mengganggu bagi kehidupan
Muslim Uighur,” kata Presiden UAA Alim Seytoff. Ia menyatakan,
pengawasan ketat justru akan semakin memancing kemarahan rakyat Uighur.
“Kekerasan bisa meletus lagi karena tindakan represif yang sistematis.”

Pengamat Cina di Singapura memperingatkan situasi di Xinjiang lebih dari
masalah keamanan lokal. “Cina perlu mengelola minoritas dengan lebih
baik,” kata Ronan Gunaratna, kepala Pusat Internasional untuk Penelitian
Kekerasan Politik dan Terorisme Singapura.

Pengawasan ketat Cina atas Uighur, kata ahli lain, hanya akan membawa
Cina memasuki “lingkaran setan” yang hanya menciptakan lebih banyak
kebencian. Langkah-langkah ini benar-benar mengancam gejolak  yang
berpotensi pecah sewaktu-waktu baik di tingkat regional, atau bahkan
nasional.

“Cina bisa meledak di mana saja, tapi Xinjiang berada di barisan depan,”
kata Kerry Brown, direktur Pusat Studi Cina di Universitas Sydney.

Etnis Uighur adalah minoritas berbahasa Turki dengan delapan juta warga
di wilayah Xinjiang barat laut. Xinjiang, kerap disebut Turkestan Timur,
menjadi otonom sejak tahun 1955, namun terus menjadi subyek tindakan
keras aparat keamanan Cina.

Kelompok-kelompok HAM menuduh pihak berwenang Cina bersikap represif
terhadap *Muslim Uighur di Xinjiang* atas nama mencegahan terorisme.
Muslim menuduh pemerintah berusaha memberangus jutaan etnis Han di
wilayah mereka dengan tujuan akhir melenyapkan identitas dan budaya.
opyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Kompensasi Kenaikan Harga BBM Untuk Pendidikan cms-formulasi Kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang direncanakan pemerintah dalam waktu dekat ini, dipastikan akan dikonsentrasikan pada peningkatan pendidikan dan ekonomi masyarakat miskin. Selain akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), pemerintah akan membebankan kompensasi pada beasiswa pendidikan dan ketahanan pada sektor pangan. Berdasarkan hasil Susenas BPS selama 2001-2003, dana kompensasi BBM yang disalurkan ke masyakarat ketepatannya sangat rendah sekali, kurang dari 30 persen. Rinciannya antara lain, masyarakat miskin yang mendapat kartu sehat hanya 26,53 persen, beasiswa 33,34 persen, beras untuk masyarakat miskin 25,93 persen, serta kredit usaha di bawah Rp 10 juta hanya 9,89 persen. Berarti, sekitar lebih dari 70 persen dana kompensasi BBM salah sasaran dan disalahgunakan. clip_image002_thumb Kenaikan harga BBM yang direncanakan menjadi Rp 6 ribu per liter juga merupakan salah satu strategi pemerintah dalam upaya konversi BBM ke energi gas. Wacik menjanjikan, 2014 merupakan tahun keberhasilan pemerintah dalam melakukan "stressing" pada subsidi BBM. Menurut Menteri ESDM, Jero Wacik, menaikkan harga BBM yang dilakukan pemerintah merupakan suatu keharusan agar perekonomian negara tetap berada posisi yang stabil. Pemerintah, kata dia, tidak menutup mata banyak keluhan yang muncul dari sejumlah kalangan masyarakat. Penyaluran dana kompensasi BBM bagi anak-anak sekolah yang tidak mampu atau masyarakat miskin sangat kecil sekali, hanya sebesar Rp 5,6 triliun bagi 9,77 juta siswa. Yang menjadi pertanyaan, apakah dana besar itu mampu untuk membayar SPP, buku dan alat tulis, uang pangkal sekolah, pakaian dan perlengkapan sekolah, uang transport, kegiatan ekstrakurikuler, akomodasi, dan lain-lain? Tentunya tidak mungkin, bukan? Untuk memberi akses bagi masyarakat miskin agar memperoleh pendidikan layak dan mencegah penyalahgunaan dana kompensasi BBM, maka sebaiknya dana kompensasi BBM diintegrasikan dengan APBN. clip_image002%25255B4%25255D_thumb Adapun dana kompensasi BBM tersebut dipergunakan untuk membiayai program pendidikan dasar secara gratis. Program pendidikan dasar gratis sembilan tahun bagi SD dan SLTP sebenarnya sudah diamanatkan oleh UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Namun sudah dua tahun ini amanat undang-undang tersebut belum bisa dilaksanakan karena terkendala soal pendanaan. Jadi, dengan adanya dana hasil pencabutan subsidi BBM ini, program pendidikan dasar gratis sebaiknya menjadi prioritas pelaksanakannya. clip_image004_thumb Berikut ini surat Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan kepada Pimpinan PTN dan Koordinator Kopertis di lingkungan Kemdikbud tentang permohonan sosialisasi kebijakan bahan bakan minyak (BBM), beserta lampiran-lampiran bahan sosialisasi:.... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/kompensasi-pendidikan-kenaikan-bbm.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Kompensasi Kenaikan Harga BBM Untuk Pendidikan cms-formulasi Kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang direncanakan pemerintah dalam waktu dekat ini, dipastikan akan dikonsentrasikan pada peningkatan pendidikan dan ekonomi masyarakat miskin. Selain akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), pemerintah akan membebankan kompensasi pada beasiswa pendidikan dan ketahanan pada sektor pangan. Berdasarkan hasil Susenas BPS selama 2001-2003, dana kompensasi BBM yang disalurkan ke masyakarat ketepatannya sangat rendah sekali, kurang dari 30 persen. Rinciannya antara lain, masyarakat miskin yang mendapat kartu sehat hanya 26,53 persen, beasiswa 33,34 persen, beras untuk masyarakat miskin 25,93 persen, serta kredit usaha di bawah Rp 10 juta hanya 9,89 persen. Berarti, sekitar lebih dari 70 persen dana kompensasi BBM salah sasaran dan disalahgunakan. .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/kompensasi-pendidikan-kenaikan-bbm.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Share:

Definition List

Unordered List

Support