Sharing Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Rabu, 08 Maret 2017

Penelitian Tindakan Kelas

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 MUARA HARUS DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penugasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja akan tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Cahyo, 2013). 
Pendidikan sains menekankan pada pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “ berbuat” sehingga bisa membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Putra, 2013:40).
Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek yakni pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika), sikap, dan lain-lain (Hamalik, 2014:36-38).
Agar dapat mengajar efektif, guru juga harus meningkatkan kemampuan bagi siswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Untuk itu dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru harus memiliki pendekatan pembelajaran yang tepat untuk membuat proses bembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan baik tentunya agar proses pembelajaran lebih bermakna. 
Diantara potensi dan perkembangan siswa yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan keterampilan proses sains dalam belajar. Kaitan dengan pembelajaran IPA, keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan proses sains. Menurut Putra (2013:53), pembelajaran sains adalah proses transfer ilmu dua arah antara guru (sebagai pemberi informasi) dan siswa (sebagai informasi) dengan metode tertentu (proses sains). Dengan demikian pembelajaran akan menjadi kreatif dan siswa pun lebih aktif dalam proses belajar. 
Keterampilan proses sains (KPS) sendiri sangatlah penting untuk dilatih dan dikembangkan hal ini dikarenakan sebagai keterampilan ilmiah yang dimiliki dan digunakan oleh siswa untuk melakukan berbagai kegiatan ilmiah sehingga menghasilkan sebuah pengetahuan dan pemahaman baru bagi siswa terhadap sebuah konsep maupun teori. Keterampilan proses sains (KPS) sendiri terdiri dari keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan terintegrasi (integrated skills) (Jaya, 2014:23).
Upaya mengembangkan dan meningkatkan keterampilan proses sains, dapat ditempuh guru dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lebih memfo- kuskan pada pemberian-pemberian secara langsung (hands on activity), misalnya melalui kegiatan pengamatan maupun penyelidikan. Pembelajaran yang demikian akan lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Dengan demikian akan membantu siswa mengingat kembali materi pelajaran yang pernah dipelajarinya. Misalnya pembelajaran perubahan lingkungan terhadap berbagai macam persoalan limbah terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi organisme dan tumbuhan yang ada. Pembelajaran konsep ini akan lebih menarik dan bermakna bagi siswa apabila siswa dapat belajar langsung dan mengamati di sekitar lingkungan sekolah melalui pengembangan keterampilan proses sains.
Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA terdiri atas dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dimensi sikap dengan kualifikasi kemampuan seperti memiliki  perilaku  yang  mencerminkan  sikap   orang beriman,  berakhlak  mulia,  berilmu,  percaya diri dan bertanggung  jawab, dimensi pengetahuan dengan kualifikasi kemampuan seperti memiliki  pengetahuan  faktual,  konseptual,  prosedural, dan  metakognitif  dalam  ilmu  pengetahuan,  teknologi, seni,  dan  budaya  dengan  wawasan  kemanusiaan, kebangsaan,  kenegaraan,  dan  peradaban  terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian, serta dimensi keterampilan dengan kualifikasi kemampuan seperti memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif  dalam  ranah  abstrak  dan  konkret  sebagai pengembangan  dari  yang  dipelajari  di  sekolah  secara mandiri.
SMA Negeri 1 Muara Harus merupakan salah satu sekolah yang dipilih oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong untuk menerapkan Kurikulum 2013 untuk mewakili sekolah di Kecamatan Muara Harus, maka diperoleh informasi dalam pembelajaran biologi yang telah dilaksanakan masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan. Adapun hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam penggunaan metode pembelajaran, yakni pertama: karena selama pembelajaran hanya sedikit sekali siswa yang aktif disebabkan karena guru masih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah. Begitu juga penggunaan pembelajaran metode praktikum di lapangan dan kegiatan yang menunjang keterampilan proses sains siswa tidak berkembang secara maksimal. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran siswa belum  bisa melakukan langkah-langkah keterampilan proses sains seperti mengamati, mengelompokkan  atau klasifikasi, merumuskan masalah, menggunakan alat, menyajikan data, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan dengan baik. Akibatnya, keterampilan proses sains siswa menjadi rendah, oleh karenanya agar siswa dapat terlatih perlu sekali pembelajaran dengan keterampilan proses sains dan dipadukan dengan pembelajaran pendekatan saintifik agar tingkat keberhasilan belajar dan keterampilan proses sains siswa menjadi meningkat. Kedua, siswa kurang aktif dalam mencari informasi mengenai materi yang diajarkan dan terfokus pada guru saja untuk mendapatkan informasi.
Berdasarkan masalah yang ada di sekolah maka peneliti mencari solusi guna memperbaiki sumber masalah. Baik yang berasal dari siswa maupun dari metode pembelajarannya. Salah satu jalan keluarnya agar proses pembelajaran dapat berhasil dan tercapai serta menjadikan siswa lebih terampil dalam mengembangkan proses sainsnya maka peneliti berkeinginan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik.
Selain itu, pendekatan pembelajaran saintifik sangat efektif dipergunakan, agar siswa menjadi lebih aktif dalam melakukan aktivitas belajar, guru hanya menjadi pembimbing. Siswa dapat belajar bagaimana cara mengamati, menggali dan menemukan informasi secara langsung di lingkunganya terkait analisis dampak lingkungan yang berada di sekitar lingkungan sekolahnya.
Esensi pendekatan saintifik (scientific approach) yang disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning) (Daryanto 2014:55).
Penelitian dengan penggunaan model pembelajaran keterampilan proses sains yang dilakukan oleh Ariani (2015), Normilawati (2015) dan Hamdani (2015) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 1 Muara Harus Dengan Pendekatan Pembelajaran Saintifik Pada Konsep Perubahan Lingkungan
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1.      Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Muara Harus dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik pada konsep perubahan lingkungan  ?
2.      Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Muara Harus dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik pada perubahan lingkungan ?
3.      Bagaimana keterlaksanaan proses pembelajaran siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Muara Harus dengan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik pada konsep perubahan lingkungan ?
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagi peneliti, dapat memperoleh masukan, wawasan baru dan pengalaman yang berharga yang telah didapat untuk digunakan dalam pembelajaran .
2.      Bagi siswa, dapat meningkatkan proses sains dan hasil belajar pada konsep perubahan lingkungan serta memeberikan pengetahuan dan pengalaman belajar yang bermakna.
3.      Bagi guru, dapat dijadikan sarana dan tambahan informasi baru dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran IPA serta dapat menerapkan keterampilan proses sains dengan pendekatan pembelajaran saintifik.
4  Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perbaikan pembelajaran IPA, khususnya pada konsep perubahan lingkungan serta dapat meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas.

Share:

Definition List

Unordered List

Support