Setiap akhir periode atau akhir tahun, suatu perusahaan diwajibkan
menyusun laporan keuangan untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan laporan keuangan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan,
suatu perusahaan harus terlebih dahulu membuat kertas kerja sebagai
pertolongan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Penyusunan kertas kerja diawali dengan membuat jurnal penyesuaian untuk
menyesuaikan kondisi harta, utang, dan modal agar sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya pada setiap akhir periode. Jadi, jurnal penyesuaian
(adjustment journal) adalah jurnal untuk mengadakan penyesuaian
catatan-catatan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya pada akhir
periode.
Tujuannya agar setiap perkiraan riil dan perkiraan nominal dapat
menunjukkan besarnya harta, utang, modal, pendapatan, dan beban yang
sebenarnya dan seharusnya diakui pada akhir periode. Sekadar
mengingatkan kembali, dalam perusahaan jasa seperti yang telah dibahas
pada kelas XI Semester II terdapat tujuh macam jurnal penyesuaian yaitu
sebagai berikut.
1. Penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan, artinya penurunan nilai
perlengkapan dikarenakan adanya pemakaian, sehingga harus disesuaikan
dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode.
2. Penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau utang beban,
artinya beban yang sudah saatnya untuk dibayar tetapi belum dilakukan
pembayaran atau belum dilunasi.
3. Penyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima atau piutang
pendapatan, artinya pendapatan yang seharusnya sudah diterima, tetapi
belum diterima pelunasannya.
4. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka atau persekot biaya, artinya
beban yang sudah dibayar tetapi sebenarnya beban tersebut untuk beban di
masa yang akan datang.
5. Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka atau utang pendapatan,
artinya pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan
tersebut untuk pendapatan di masa yang akan datang.
6. Penyesuaian untuk kerugian piutang tak tertagih, artinya taksiran
kerugian yang timbul karena sebagian dari jumlah piutang tidak dapat
ditagih.
7. Penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap, artinya pembebanan akan
pemakaian aktiva tetap, sehingga susut nilai dan disesuaikan dengan
harga pada setiap akhir periode.
Berbeda dengan perusahaan dagang, selain menyusun jurnal penyesuaian
seperti yang telah disebutkan di atas, masih terdapat jurnal penyesuaian
untuk akun persediaan barang dagangan, yaitu persediaan barang dagangan
yang belum laku dijual dan masih terdapat di gudang, untuk dapat dijual
pada periode mendatang.
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data
penyesuaian akhir periode, seperti yang telah dilakukan dalam akuntansi
perusahaan jasa. Untuk itu, saldosaldo yang tampak di neraca sisa atau
neraca saldo masih perlu dibuat jurnal penyesuaian. Akan tetapi tidak
setiap perkiraan dalam neraca sisa atau neraca saldo dibuat jurnal
penyesuaian. Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca sisa yang biasanya
memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.
Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca sisa juga merupakan dasar penyusunan laporan keuangan. Namun, pada kenyataannya belum menyajikan informasi yang lengkap. Oleh karena itu, dalam penyusunan laporan keuangan terlebih dahulu harus diadakan penyesuaian yang bertujuan agar informasi yang dimunculkan benar-benar baru dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Atau dengan kata lain, ayat jurnal penyesuaian berfungsi untuk mengubah akun melalui proses pencatatan transaksi sehingga sisa yang diperlihatkan adalah saldo sebenarnya.
Nah, untuk memberimu pemahaman lebih jelas, selanjutnya perhatikan contoh penyusunan jurnal penyesuaian berikut ini.
Contoh:
Data-data akuntansi di bawah ini diambil dari pembukuan PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005.
1. Perlengkapan yang tercantum dalam neraca sisa sebesar Rp1.000.000,00 (debit). Pada akhir periode perlengkapan yang masih ada sebesar Rp400.000,00.
2. Masih harus diterima bunga atas wesel tagih sebesar Rp150.000,00.
3. Gaji dan upah yang belum dibayar untuk bulan Desember 2005 sebesar Rp2.400.000,00.
4. Sewa diterima di muka sebelum penyesuaian menunjukkan jumlah sebesar Rp18.000.000,00 (kredit). Sewa tersebut untuk jangka waktu 1 April 2005 sampai dengan 1 April 2006.
5. Asuransi dibayar di muka dalam neraca saldo menunjukkan debit sebesar Rp2.400.000,00. Asuransi tersebut untuk pembayaran dari tanggal 1 Mei 2005 sampai dengan 1 Mei 2006.
6. Dari jumlah piutang dagang sebesar Rp50.000.000,00 ditaksir sebesar 5% kemungkinan tidak dapat ditagih.
7. Penyusutan atas peralatan toko ditetapkan sebesar Rp4.000.000,00.
8. Persediaan barang dagangan sebelum penyesuaian sebesar Rp15.000.000,00 dan persediaan barang dagangan akhir sebesar Rp20.000.000,00 (menggunakan akun ikhtisar laba/ rugi).
Diminta:
Susunlah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2005 untuk transaksi-transaksi di atas!