BAB II
PEMBELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Standar kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Kompetensi dasar meliputi:
5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi.
5.2. Menafsirkan persamaan akuntansi
5.3. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit kredit
5.4. Mencatat transaksi atau dokumen ke dalam jurnal umum.
5.5. Melakukan posting dari jurnal umum ke buku besar.
I. MENDESKRIPSIKAN AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
A. Sejarah perkembangan akuntansi.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya “Sistem pembukuan berpasangan (double entry book keeping system)”
oleh pedagang Venesia yang merupakan kota dagang terkenal di Italia.
Tahun 1494 seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo menerbitkan buku pelajaran pembukuan berpasangan. Buku itu berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Bagian yang berisi pelajaran pembukuan berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio.
B. Definisi akuntansi.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant)
adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan suatu
cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap transaksi yang bersifat
keuangan.
Sedangkan menurut AAA ( American Accounting Association) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi akuntansi.
C. Tujuan utama akuntansi.
Menyajikan informasi ekonomi (economic information) dalam bentuk laporan keuangan. Akuntansi sering disebut sebagai “Language of Business
/ Bahasa dalam bisnis”. Hal ini dikarenakan akuntansi memberikan
informasi ekonomi/keuangan yang essential melalui laporan keuangan.
D. Kualitas informasi akuntansi.
Informasi akuntansi yang berbentuk laporan keuangan berkualitas jika memenuhi beberapa syarat yaitu:
1) Dapat dipahami (Understandability), mudah untuk segera dipahami oleh pemakai.
2) Relevan (Relevance), mampu mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
3) Dapat diandalkan (Reliability), bebas dari kesalahan yang menyesatkan & kesalahan lain.
4) Dapat
dibandingkan (Comparability), dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan
kinerja keuangan.
5) Netralitas, informasi diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan tidak menguntungkan pihak tertentu saja.
E. Proses kegiatan akuntansi
Pengambil keputusan
|
Aktifitas perusahaan
Mengidentifikasi transaksi
|
Data-data Informasi
Pengukuran
Dengan cara mencatat data berbagai kegiatan perusahaan
|
Pelaporan
Dengan cara membuat laporan keuangan
|
Pengkomunikasian
Dengan cara menganalisis dan menginterpretasikan informasi
|
F. Pemakai informasi akuntansi serta manfaat bagi mereka
Who use Accounting Information?
1. Pihak Intern (Internal user)
Pihak dalam perusahaan adalah Manager (who plan, organize, & run a business), sedangkan yang dijalankan adalah Manajemen perusahaan. Manfaat untuk melakukan pengendalian (controling), pengkoordinasian (coordination), dan perencanaan (planning).
2. Pihak Ekstern (Eksternal user)
Pihak luar yang berkepentingan dengan perusahaan:
a. Investor / pemilik modal, manfaat untuk menentukan sikap tetap menahan modal atau melepasnya.
b. Kreditor / pemberi pinjaman, manfaat untuk memutuskan pinjaman pada perusahaan dapat diperpanjang atau diperbesar.
c. Customer / pelanggan, manfaat untuk mengevaluasi hubungan usaha atau kerjasama dengan perusahaan.
d. Labor / karyawan, manfaat untuk mengetahui hak-hak yang dapat diperoleh dari perusahaan.
e. Masyarakat umum, manfaat untuk aspek umum dan sosial perusahaan. Misal; pencemaran lingk.
f. Pemerintah,
manfaat untuk menentukan aktifitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak, dan sebagai dasar dalam penyusunan statistik pendapatan nasional.
G. Bidang akuntansi
1. Akuntanis biaya (Cost Accounting)
Bidang akuntansi yang berhubungan dengan penetapan biaya produksi dalam suatu perusahaan manufaktur juga tentang perencanaan dan pengendalian biaya.
2. Akuntansi pemeriksaan (Auditing)
Bidang
akuntansi yang berhubungan dengan prinsip, prosedur dan teknik
pemeriksaan secara efektif laporan keuangan agar memperoleh kebenaran.
3. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting)
Bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT) dan segala sesuatu mengenai perpajakan.
4. Akuntansi pemerintahan (Government Accounting)
Bidang keuangan negara (public finance) khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran (budget execution) pada semua tingkat unit pemerintahan.
5. Akuntansi anggaran (Budgeting)
Bidang
akuntansi yang menyajikan rencana keuangan untuk suatu periode melalui
perkiraan dan menyiapkan perbandingan antara operasi yang sebenarnya
terjadi dengan rencana operasi yang akan datang.
6. Sistem akuntansi (Accounting System)
Suatu
cabang dari akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan dan
pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan yang paling
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
7. Akuntansi kemasyarakatan
Bidang baru dalam akuntansi yang bertujuan melakukan pengukuran atas kerugian dan keuntungan kebijakan publik bagi masyarakat.
8. Akuntansi pendidikan
Bidang
akuntansi untuk pelaksanakan pengembangan ilmu akuntansi (penelitian,
riset, dll) pada waktu tertentu oleh akuntan pendidik (dosen, guru,
peneliti)
H. Profesi dalam akuntansi
Akuntan (Accountant) adalah seseorang yang mempunyai keahlian di bidang akuntansi.
Macam profesi dalam akuntansi ada 4 yaitu :
1. Akuntan publik (Eksternal Accountant)
Adalah
akuntan yang bekerja sebagai akuntan bebas (independen) dan memberikan
jasa pada perusahaan/organisasi lain atas dasar pembayaran tertentu.
Tugasnya
meliputi; pemeriksaan laporan keuangan, jasa perpajakan, jasa
konsultasi manajemen, dam jasa penyusunan sistem akuntansi.
2. Akuntan manajemen (Internal Accountant)
Adalah akuntan yang bekerja didalam suatu unit perusahaan atau organisasi.
Tugasnya meliputi; bertanggungjawab atas fungsi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
3. Akuntan pemerintah (Governmant Accountant)
Adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah.
Tugasnya meliputi; mengelola, memeriksa, mengawasi keuangan dan kekayaan pemerintah.
4. Akuntan pendidik
Adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar atau pendidik di berbagai lembaga pendidikan.
Tugasnya meliputi; mengajar akuntansi dan melakukan penelitian untuk pengembangan ilmu akuntansi.
I. Etika akuntan
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) etika akuntan sebagai berikut:
a. Independen, integritas dan objektivitas
Independen yaitu bebas dari pengaruh/kendali pihak lain.
Integritas yaitu melakukan semua tugasnya harus dengan rasa tanggungjawab yang tinggi untuk menjaga kepercayaan publik.
Objektivitas yaitu selalu mengungkapkan fakta apa adanya.
b. Berdasarkan standar umum dan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).
c. Bertanggungjawab
pada klien, pada rekan seprofesi, serta tanggungjawab atas
perbuatan&perkataan yang mendiskreditkan (mencemarkan profesi).
II. MENAFSIRKAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Tujuan dan fungsi laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan yaitu :
a) Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan dan kinerja perusahaan, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan.
b) Memberi informasi keuangan agar pemakai dapat menaksir potensi perusahaan dalam pengambilan keputusan.
c) Memberi
informasi lain sejauh mungkin sehubungan dengan laporan keuangan yang
berguna untuk pemakaian laporan keuangan. Berupa ; ketepatan waktu
penyelesaian laporan keuangan, menilai prestasi dan pertanggungjawaban
keuangan manajemen.
Fungsi laporan keuangan dapat ditinjau dari :
a) Posisi keuangan adalah untuk mengetahui besar harta, utang dan modal pada saat tertentu.
b) Laba/rugi adalah untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh atau rugi yang diderita pada saat tertentu.
c) Arus kas masuk/keluar adalah untuk mengetahui jumlah uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan perusahaan pada saat tertentu.
d) Struktur
modal (Equity) adalah untuk mengetahui jumlah modal sendiri/saham dan
modal pihak luar yang digunakan dalam aktivitas usaha.
Menurut sumber lain (Internet) fungsi laporan keuangan yaitu :
a) Sebagai alat saringan/filterisasi awal dalam memilih alternatif untuk berinvestasi.
b) Sebagai alat prediksi mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa mendatang.
c) Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasional atau masalah lainnya.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan dan Unsur-Unsur Laporan Keuangan.
Karakteristik Kualitatif
Informasi dalam laporan keuangan akan bermanfaat jika informasi tersebut memenuhi kualitas sebagai berikut :
a) Relevan, informasi relevan untuk keperluan para pengambil keputusan.
b) Dapat dipahami.
c) Dapat
diandalkan, informasi harus dapat dipercaya tidak mengandung isi yang
menyesatkan, bebas dari error dan bias, serta disajikan secara jujur.
d) Daya
banding, informasi dalam laporan keuangan dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya atau antar periode baik antar
perusahaana sejenis maupun dengan perusahaan lainnya.
e) Konsisten, jika tetap menerapkan perlakuan akuntansi yang sama terhadap kejadian yang serupa.
Unsur-Unsur Laporan Keuangan
a) Laporan Laba Rugi
Menyajikan
pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu. Dengan cara
membandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah beban. Jika pendapatan
> beban maka perusahaan mengalami LABA, sebaliknya jika pendapatan
< beban maka perusahaan menderita RUGI.
b) Laporan Perubahan Modal
Menyajikan
perubahan ekuitas/modal perusahaan selama periode tertentu yang
meliputi ekuitas awal, tambahan investasi, saldo laba rugi, dan prive.
c) Neraca
Menyajikan posisi keuangan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan selama periode tertentu.
d) Laporan Arus Kas
Menyajikan
informasi tentang arus kas masuk (cash in flow) dan arus kas keluar
(cash out flow) dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan
pembiayaan selama periode tertentu.
B. Konsep pengakuan dan pengukuran.
Asumsi Dasar
Struktur akuntansi antara lain dibangun oleh asumsi dasar sebagai berikut :
a) Asas
Kesatuan Usaha (Business Entity)= setiap perusahaan dianggap sebagai
suatu lembaga yang berdiri sendiri artinya keuangan perusahaan harus
terpisah dari keuangan pemilik, keuangan direktur dan keuangan karyawan.
b) Asas
Kesinambungan (Going Concern)= perusahaan dianggap akan beroperasi
selamanya dan selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.
c) Asas
Pengukuran Nilai Uang= semua transaksi usaha, aktiva, kewajiban dan
ekuitas yang terdapat dalam perusahaan harus dapat diukur dengan satuan
uang tertentu.
d) Asas Periode Akuntansi= periode akuntansi yang biasa digunakan dalam menyusun laporan keuangan yaitu satu tahun.
e) Asas Harga perolehan=
Prinsip-Prinsip
Keterbatasan-Keterbatasan
C. Penggolongan akun dan pengkodean akun.
1. Penggolongan akun dapat dikategorikan menjadi dua yaitu Unsur-unsur neraca dan Laba rugi :
1) Unsur-unsur neraca
Kelompok akun
|
Golongan akun
|
Jenis akun
|
1. AKTIVA
|
1) Aktiva Lancar
2) Investasi jangka panjang
3) Aktiva tetap
4) Aktiva tidak berwujud
5) Aktiva lain-lain
|
Kas, Surat-surat berharga, Piutang usaha, Wesel tagih, Perlengkapan,
Beban dibayar dimuka, Pendapatan ymh diterima, Persediaan barang dagang.
Penanaman modal dalam saham
Penanaman modal dalam obligasi
Penanaman modal dlm bentuk dana
Peralatan, kendaaan, mesin, kantor, gedung dan tanah.
Hak paten, Hak cipta, Hak merk, Franchise, dan Goodwill.
Mesin yang tidak dipakai, Tanah tidak digunakan utk tempat usaha.
|
2. KEWAJIBAN
|
1) Kewajiban jangka pendek
2) Kewajiban jangka panjang
|
Utang usaha, Wesel bayar, Beban yang masih harus dibayar, Pendapatan diterima dimuka.
Utang obligasi, Utang hipotek, Utang wesel jangka panjang.
|
3. EKUITAS
|
1) Modal disetor
2) Agio/Disagio saham
3) Modal penilaian kembali.
4) Modal sumbangan
5) Laba tidak dibagi
|
Modal laila, Modal Fadil, dll
|
2) Unsur-unsur Laba rugi
Kelompok akun
|
Golongan akun
|
Jenis akun
|
4 PENDAPATAN
|
1) Pendapatan usaha
2) Pendapatan diluar usaha
|
Pendapatan jasa, sewa, bunga, dividen, royalti.
Keuntungan dari penjualan aktiva tidak lancar.
|
5 BEBAN
|
1) Beban usaha
2) Beban diluar usaha
|
Beban gaji, listrik, sewa, asuransi, iklan.
Beban bunga, Rugi penjualan aktiva .
|
2. Pengkodean akun atau rekening
1) Kode numerik
Adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan nomor dari 0-9 atau 1-9.
a. Kode nomor berurutan
Yaitu akun diberi nomor berurutan.
b. Kode kelompok
Yaitu
akun dibagi menjadi beberapa kelompok, kelompok dibagi menjadi beberapa
golongan, golongan dibagi menjadi beberapa jenis akun.
c. Kode blok
Yaitu sama dengan kode kelompok tapi masing-masing kelompok, golongan dan jenis diberi satu blok nomor kode yang berbeda.
2) Kode desimal
Adalah cara pengkodean akun yang diklasifikasikan menjadi kelompok atau rubrik.
3) Kode mnemonik
Adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf.
4) Kode kombinasi huruf dan angka
Adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka.
Contoh :
Format akun dan kode akun
Nama akun
|
Numerial /Blok
|
Desimal
|
Mnemonik
|
Kombinasi huruf&angka
|
Kas
|
111
|
01
|
K
|
AL 01
|
Piutang usaha
|
112
|
02
|
PU
|
AL 02
|
Perlengkapan
|
113
|
03
|
Pl
|
AL 03
|
Peralatan
|
121
|
11
|
Pr
|
AT 01
|
Kendaraan
|
122
|
12
|
Kd
|
AT 02
|
Utang usaha
|
211
|
21
|
UU
|
KL 01
|
Utang wesel
|
212
|
22
|
UW
|
KL 02
|
Modal Rani
|
311
|
31
|
Mr
|
E 01
|
Modal Raja
|
312
|
32
|
Mrj
|
E 02
|
Prive
|
313
|
34
|
Pv
|
E 03
|
Pendapatan jasa
|
411
|
51
|
PJ
|
P 01
|
Pendapatan bunga
|
412
|
52
|
PB
|
P 02
|
Beban gaji
|
511
|
61
|
BG
|
B 01
|
Beban listrik& telepon
|
512
|
62
|
BLT
|
B 02
|
Beban iklan
|
513
|
63
|
BI
|
B 03
|
D. Sumber pencatatan
1. Definisi dan ciri-ciri perusahaan jasa
Perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang kegiatan utamanya menjual jasa (produk tidak
nyata tapi bisa dirasakan manfaatnya) untuk memperoleh laba.
Ciri-ciri: menjual jasa, pendapatan perusahaan jasa berasal dari penjualan jasa.
Transaksi
|
Pencatatan
|
Pengikhtisaran
|
Pelaporan
|
Bagan Siklus Akuntansi
2. Sumber pencatatan
Transaksi
keuangan adalah kejadian dalam kegiatan ekonomi yang mempengaruhi
kekayaan perusahaan. Transaksi keuangan dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Transaksi intern yaitu transaksi yang terjadi tanpa melibatkan pihak luar perusahaan.
2) Transaksi ekstern yaitu transaksi yang terjadi melibatkan pihak luar perusahaan.
Transaksi
ekstern biasanya perlu dibuat Bukti Transaksi, karena menyangkut
kegiatan perusahaan yang utama. Seperti pembelian peralatan, pinjaman ke
Bank dan penjualan produk ke konsumen. Bukti transaksi ini nantinya
akan menjadi Sumber Pencatatan.
3. Bukti Pencatatan
Setiap
transaksi keuangan yang terjadi harus disertai bukti transaksi.
Fungsinya sebagai dasar dalam mencatat transaksi ke dalam pembukuan
perusahaan. Bukti Transaksi sebagai berikut:
1) Kuitansi
Yaitu bukti yang menyatakan bahwa penjual/produsen telah menerima pembayaran/uang.
Contoh :