Sharing Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Selasa, 04 Maret 2014

PTK BAB I

BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang 
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 disebutkan bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah harus menerapkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan. Standar Isi dan Standar  Kompetensi Kelulusan merupakan acuan dan bahan baku penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Berhasil tidaknya pendidikan di sekolah bukan hanya dilihat dari segi kuantitas lulusan peserta didik dari suatu sekolah, tetapi yang lebih penting adalah kualitas peserta didik dilihat dari potensinya dalam mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki berdasarkan Standar Kompetensi Kelulusan yang ditetapkan.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik agar berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 3).
Guru sebagai tenaga profesional sebagaimana guru berfungsi untuk untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru yang profesional tentu memiliki kompetensi dalam bidangnya. Disamping memiliki kompetensi profesional yang berarti menguasai bidang yang diampunya, guru harus memiliki kompetensi pedagogik yaitu menguasi metodik pembelajaran baik penguasaan kurikulum, merancang proses pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, mengadakan evaluasi dan analisa pembelajaran serta melaksanakan program tindak lanjut. Disamping itu guru dituntut memiliki kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial
Kompetensi kepribadian tentunya guru sebagai tokoh sentral dalam pembelajaran dituntut memiliki kepribadian yang baik, jujur, berwibawa, tanggung jawab dan memberikan contoh teladan bagi murid-muridnya. Kompetensi sosial menunjukkan bahwa guru adalah bagian dari masyarakat, baik masyarakat kerjanya atau koleganya juga masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Tentunya guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap lingkungannya.
Menurut James W. Brown (Sardiman, 2007:142) ”tugas dan peranan guru antara lain adalah menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan materi pelajaran, mengontrol dan mengevaluasi siswa”. Berarti tugas guru adalah mengelola proses belajar mengajar di kelas agar terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa serta antara siswa dan siswa. Pada hakekatnya proses belajar mengajar yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa secara komprehensif  baik fisik, mental, maupun emosionalnya dengan demikian akan lebih bermakna bagi siswa.
Siswa adalah subyek yang sedang belajar dalam membangun pengalaman. Permasalahan bagi guru ialah bagaimana mengemas proses pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang bermutu tentunya memberikan dampak yang baik bagi peserta didik sehingga pembelajaran itu akan terekam dalam jangka waktu yang lam.
Berdasarkan hasil pembelajaran sebelumnya, dimana siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tentang pemerintahan desa dan kecamatan mata pelajaran Pkn pada kelas IV. siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn dan pelajaran yang disajikan guru kurang menantang untuk berfikir karena umumnya pembelajaran dilakukan selama ini hanya dalam bentuk satu arah. Guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan, akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran Pkn. Permasalahan ini dapat dilihat dari kenyataan rata-rata nilai  ulangan tengah semester mata pelajaran Pkn kelas IV di SDN 1Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong hanya 6,3 dengan ketuntasan individual 50% (20 orang dari 40 siswa) dengan nilai KKM 65. Jika permasalahan ini tidak ditangani atau dibiarkan begitu saja maka yang terjadi adalah: anak akan menjadi kurang mengerti, kurang memahami dan berdampak pada kurang aktifnya terhadap  kegiatan pelajaran, sehingga ketuntasan belajar pada anak tidak tercapai.
Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa, memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual dalam kehidupan nyata dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.
Kelebihan Pembelajaran berbasis masalah ini adalah membuat siswa lebih aktif, dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian siswa juga dapat meningkatkan keakraban dan kerjasama, serta pembelajaran ini membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemerintahan desa dan kecamatan melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada kelas IV SDN 1 Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong.

B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tindakan kelas ini maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang pemerintahan desa dan kecamatan di kelas IV SDN 1 Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong?
2.      Bagaimana aktivitas siswa dalam mempelajari pemerintahan desa dan kecamatan dengan model pembelajaran berbasis masalah ?
3.      Bagaimana aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pemerintahan desa dan kecamatan bagi siswa kelas IV di SDN 1 Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong ?
C.           Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1.      Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV dalam mempelajari materi sistem pemerintahan desa damm kecamatan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di SDN 1 Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong.
2.      Bagaimana peningkatan aktivitas siswa kelas IV dalam mempelajari konsep tentang lembaga pemerintahan desa dan kecamatan  menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di SDN 1 Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong.
3.      Bagaimana peningkatan aktivitas guru kelas IV dalam mengajarkan konsep tentang lembaga pemerintahan desa dan kecamatan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di SDN 1 Binjai Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong.
D.           Manfaat
1.      Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, dan memotivasi dan  meningkatkan partisipasi  serta hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Pkn.
2.      Bagi Guru
Sebagai bahan informasi ilmiah tentang metode pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah, di samping itu juga dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan pendekatan, media dan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran Pkn kearah yang lebih baik.
3.      Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang signifikansi bagi inovasi sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran, terutama mutu pembelajaran Pkn yang masih kurang dan ketinggalan dengan daerah-daerah lain.
Untuk file lengkap...hubungi 081351308823
Share:

Definition List

Unordered List

Support